Jumat, 08 Mei 2009

tanda-tanda kiamat

Hari kiamat sekali pun saat tibanya tidak dapat diketahui oleh siapa pun, kecuali Allah
Yang Maha Esa, tetapi Allah Taala juga membuat berbagai tanda atau alamat yang
menunjukkan bahwa saat kejadiannya sudah dekat. Dalam hal ini Allah Taala berfirman,
“Tidak ada yang mereka nantikan selain dari saat yang datang dengan tiba-tiba (Kiamat)
kepada mereka. Sesungguhnya tanda-tandanya telah datang. Tetapi apakah arti kesadaran
mereka itu, jika saat yang dinanti-nantikan telah tiba.” (Q.S. Muhammad:18)

Adapun tanda-tanda tibanya hari kiamat ada dua macam yakni:
1. Tanda-tanda kecil (alamat sughra).
2. Tanda-tanda besar (alamat kubra).

TANDA-TANDA KECIL (SHUGHRA)
Tanda-tanda kecil yang menunjukkan dekatnya hari kiamat dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Diutusnya Nabi Muhammad saw. sebagai Rasulullah. Dengan diutusnya beliau, maka
berakhirlah nubuwah dan risalah yakni bahwa sesudah beliau tidak ada lagi nabi atau
rasul yang diutus oleh Allah swt. Dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Saya
diutus (oleh Allah) dan jaraknya dengan hari kiamat sebagai dua jari ini.” (Beliau
bersabda demikian sambil menunjukkan dua jarinya yakni jari telunjuk dan jari tengah).
(H.R. . Bukhari Muslim dan Tirmizi).
Tujuan dari perumpamaan ini ialah bahwa dalam jarak waktu antara diutusnya Nabi
Muhammad saw. dengan tibanya hari kiamat sudah tidak ada lagi nabi yang lain. Jadi
antara kedua peristiwa itu amat berdekatan sekali, yang satu menyusul yang lain. Jelaslah
bahwa diutusnya Nabi Muhammad saw. adalah tanda sudah dekatnya hari kiamat
tersebut. Namun demikian hal ini tidak memberi ketetapan tentang dapat diketahuinya
dengan tepat waktu terjadinya hari kiamat itu, sebab hanya Allah swt. saja yang
mengetahuinya.

2. Jika yang menjadi raja-raja, menteri-menteri, amir-amir dan kepala-kepala adalah
anak-anak dari wanita-wanita tawanan atau golongan rendah, bukan dari anak-anak
keturunan yang mulia, baik pendidikan, keluhuran akhlak serta kesempurnaan
kepribadian. Sebagaimana juga keadaan kaum badui atau para penggembala kambingtelah menjadi golongan hartawan, berlimpah ruah kenikmatan duniawinya, menghuni gedung-gedung indah dan tinggi dan menjadi pemimpin umat di masyarakatnya.

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. pada suatu hari sedang ada di kalangan orang
banyak, lalu didatangi oleh Jibril a.s., lalu berkata, “Ya Rasulullah! Bilakah tibanya hari
kiamat?” Beliau menjawab, “Tidaklah yang ditanya lebih mengerti daripada yang
bertanya.” Tetapi saya hendak memberitahukan padamu tentang alamat-alamatnya yaitu
apabila hamba sahaya wanita melahirkan tuannya, itulah di antara tanda-tandanya. Juga
apabila orang-orang tak beralas kaki, serta telanjang dan penggembala kambing telah
menjadi pemimpin umat, itulah di antara tanda-tandanya. Demikian pula apabila para
penggembala kambing sudah bermegah-megahan dalam gedung-gedung yang menjulang
tinggi, termasuk dari tanda-tandanya.” (H.R. . Ibnu Abu Syaibah).
Dalam hadis lain diriwayatkan bahwa Jibril a.s., bertanya kepada Rasulullah saw. perihal
tibanya hari kiamat, lalu beliau menjawab, “Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui
daripada yang bertanya.” Penanya berkata lagi, “Beritahukanlah pada saya tandatandanya.”
Beliau menjawab, “Apabila sahaya wanita melahirkan tuannya dan apabila
engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin dan
penggembala kambing bermegah-megahan dalam gedung besar.” (H.R. Bukhari dan
Muslim dari Umar r.a.)
Selain dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan sekumpulan
tanda-tanda kecil ini, berjumlah sebelas macam. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi
saw. bersabda, “Tidak akan tiba hari kiamat sehingga ada dua golongan besar saling
bunuh-membunuh, antara keduanya terjadi peperangan besar sedang dakwahnya adalah
satu. Juga tidak akan tiba hari kiamat sehingga banyak kaum dajal, tukang berdusta yang
jumlahnya hampir tiga puluh orang semuanya mengaku bahwa dirinya adalah utusan
Allah. Tidak akan tiba pula hari kiamat sehingga ilmu pengetahuan dilenyapkan.
Demikian pula sehingga banyak keguncangan (gempa bumi). Zaman berdekatan sekali.
Banyak timbul fitnah. Banyak pembunuhan. Banyak pula harta sampai melimpah ruah,
sehingga orang yang memiliki harta sukar sekali mencari orang yang suka menerima
sedekahnya sampai ia menawarkan hartanya, tetapi orang yang ditawari berkata, ‘Saya
tidak membutuhkan harta lagi’. Orang-orang sama bermegah-megahan dalam gedungpencakar
langit. Seseorang melalui makam orang lain lalu berkata, ‘Sayang, alangkah
baiknya kalau aku yang menempati kubur ini’. Matahari terbit dari tempat terbenamnya.
Jika ini telah terjadi dan orang-orang banyak sudah mengetahuinya, maka mereka pun
beriman semua. Dalam keadaan yang demikian tidak bermanfaat lagi keimanan
seseorang yang dahulu tidak pernah beriman atau tidak berbuat baik dalam keimanannya.
Niscaya hari kiamat tiba, di saat dua orang sedang menggelar baju untuk
diperjualbelikan, keduanya tidak sempat lagi berjual beli dan melipatnya. Hari kiamat
tiba, sedang orang baru kembali membawa air susu perahan untanya, tetapi tidak sempat meminumnya. Hari kiamat tiba, sedang seorang baru memperbaiki kolamnya, tetapi belum lagi sempat diisi airnya. Hari kiamat tiba, sedang orang baru mengangkat makanan ke mulutnya tetapi belum sempat memakannya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

halo ,